Menurut penelitian para ahli, saat bangun tidur kadar gula darah sudah rendah, hanya cukup untuk sekitar 2 jam lagi persediaannya. Padahal gula darah bagi tubuh kita ibarat bensin bagi mobil. Tugasnya sebagai sumber tenaga atau energi.
Anak-anak yang berada pada tahap tumbuh-kembang, bila energi yang masuk dalam tubuh kurang, tentu akan mempengaruhi proses tumbuh-kembangnya. Bila tidak sarapan pagi bukan energi saja yang kurang, tetapi juga zat gizi lainnya. Jika hal ini terjadi berlalrut-larut dan bahkan merupakan kebiasaan, dengan sendirinya pertumbuhan anak pun akan terganggu. Hasil penilitian menunjukkan anak-anak sekolah yang tidak sarapan pagi, ternyata daya tangkap terhadap pelajarannya tidak sebaik mereka yang melakukan sarapan pagi. Selain itu anak yang tidak sarapan pagi umumnya tidak kreatif serta agak lamban dalam berfikir. keadaan ini disebabkan antara lain diantaranya kadar gula darah. Jika kadar gula darah dibawah normal, timbul gejala hipoglikemia. Berat-ringannya hipoglikemia bergantung pada tingkat rendah kadar gula darahnya.
Gejala-gejala hipoglikemia antara lain cepat lelah, mengantuk, daya kerja dan konsentrasi berfikir menurun. Dengan demikian tidaklah mengherankan bila anak-anak yang tidak sarapan pagi daya tahan tangkap terhadap pelajarannya pun menurun.
Energi dari sarapan pagi dianjurkan mencukupi, sekitar 20%-25% dari kebutuhan energi tubuh per hari. untuk anak-anak berkisar antara 200-300 kalori.
Dalam menyusun menu sarapan pagi, perlu diperhatikan kelengkapan zat gizi yang dikandungnya terutama hidrat arang (karbohidrat), protein, lemak, vitamin, mineral dan juga serat tidak boleh ketinggalan.
Perkenalkanlah variasi menu sarapan sedini mungkin supaya tidak membosankan dan untuk mendidik anak agar kelak sudah dewasa nanti dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan menu apa saja yang dihidangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar